Senin, 30 Juni 2008

K-A-K-I

Kaki. K-A-K-I.

Kaki ini hanya ada dua. Satu di kiri, satu di kanan.
Keduanya bergerak berlawanan, bisa maju, bisa mundur, tapi tetap satu tujuannya.
Kaki ini bergerak kemanapun Si Empunya inginkan.
Kaki ini membawa seluruh dirimu pergi, datang dan pulang.
Kaki inilah yang selalu ada dimanapun kamu berada.
KAKI
Pernahkah kita bersyukur memilikinya?
Pernahkah kita merayakan sebuah pesta makan-makan untuk sekedar berterimakasih kepada kaki-kaki kita?
Pernahkah???
Selama hidup mempunyai kaki, apa saja yang diperbuatmu terhadapnya?
Berjalan?Berlari?Berjingkrak?Atau bahkan menendang pantat orang-orang yang tidak kamu kasihani?
Selama hidup mempunyai kaki, kemana saja kamu membuat kaki-kaki itu membawamu?
Rumah?Sekolah?Tempat ibadah?Atau bahkan Diskotik tempat kaki-kaki digoyangkan musik asik oleh si pemilik?
Kaki. Berterimakasihlah pada sepasang kaki itu, karena tanpanya kita tidak akan mampu melihat dunia.

TERIMAKASIH KAKI-KAKI KU!!

I won't let you fall...

Dia adalah sahabat, kakak dan kekasihku.
Ya...kekasihku.
Banyak peristiwa yang sudah kualami dalam hidup ini, dan dia selalu ada.
Dia seperti sebuah pohon besar tempatku berteduh saat langit dan bumi tidak bersahabat dengan duniaku. Daun lebatnya memeluku hangat penuh kasih dalam setiap tetes air mata duka dan suka. Ranting kuatnya menjagaku aman dalam kacaunya hidup yang tak tahu arah ini. Dahan merambatnya mendamaikan hatiku dalam setiap tutur lembut katanya.
Dia ada. Selalu ada.
Aku sering duduk dibawah pohon itu, tempat kusandarkan semua perasaan, sambil bercerita tentang banyak hal: keluarga, sahabat, kekasih, orang-orang yang datang dan pergi begitu saja yang terkadang meninggalkan jejak tak terhapus dalam kotak kenangan, dan juga masa depan....Bahkan, terkadang kita tak membicarakan apapun. Duduk bersama menghabiskan hari dalam kebisuan mampu bercerita banyak hal yang sulit terungkapkan. Seolah kita bisa saling membaca pikiran masing-masing.
Aaah..kita begitu dekat. Begitu sehati. Seperti tautan tangan yang saling mengisi setiap celah diantara jemari.

Dia begitu tegar, tak terkalahkan apapun kecuali oleh satu, Cinta.
Satu kata yang mempunyai berjuta makna itu melemahkannya pelan-pelan. Bayangan pohon besar yang kokoh itu pun lenyap tiba-tiba saat air matanya mengalir lembut di pipinya. Dia menjadi begitu rapuh. Aku ingin menyelami jauh kedasar hatinya, menjadi tameng dari semua virus Cinta yang melumpuhkannya. Aku ingin, tapi tak punya daya. Maka kubiarkan tangisannya meleleh begitu saja di bahuku, dengan begitu aku telah memberinya sedikit rasa nyaman. Sedikit. Hanya sedikit.
"Jangan bersedih, sayang!!"
Itu yang selalu ku katakan. Tapi kalimat itu hanya membuatnya semakin tenggelam, dan aku hanya punya sepasang tangan mungil yang selalu terulur untuknya. Selalu. Walau aku tak pernah benar-benar sanggup menariknya keluar dari jebakan Cinta yang semakin menelannya, setidaknya aku bisa mempertahankannya agar tidak terjatuh.
Aku tidak akan membiarkan mu terjatuh, mal!!!

Sabtu, 28 Juni 2008

Waktu

Green and yellow watch (time)

Sepertinya ku tidak pernah bisa memulai menuliskan satu kata pun yang ada dalam fikiranku. Semua kata mungkin terlanjur terperangkap dalam sebuah jebakan yang dinamakan “kemalasan”. Ah…mungkin begini bisa jadi awal.
………………………………………………………………………………………………………………………………


Dia tak akan mungkin mau menunggu. Dia ada, pelan tapi pasti dan tak pernah terhenti. Dia malah akan semakin cepat berlari saat kita lengah, saat kita mulai terlena. Dia tak pernah lelah apalagi mengeluh. Dia adalah waktu. Dia seperti detakan jantungmu yang memberi kehidupan dan akan berhenti saat Sang Pencipta Keindahan menghendaki. Dia pun tak kenal kompromi. Dia lah sang pemegang kunci. Kunci dari dua buah pintu bernama kenangan dan harapan. Pintu-pintu itu seperti "pintu kemana saja". Dia bisa membawa kita pergi jauh kemana pun menuju angan-angan dalam ruangan harapan, dia juga bisa mengembalikan kita ke setiap penyesalan dalam ruang kenangan masa lalu. Tapi sayang... dia tak punya kewenangan memberi free pass untuk membukakan “pintu kemana saja” itu. Karena waktu tak mungkin bisa dikelabui. Waktu punya caranya sendiri.

....dan waktu pun berputar pasti. Tak hanya meninggalkan kenangan yang tak ingin terlupakan tapi juga penyesalan yang sialnya begitu sulit untuk dilupakan.Waktu pun berputar pasti. Membukakan celah harapan bagi siapapun yang bangkit mengejar masa depan.


Jumat, 27 Juni 2008

first day on earth

Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday
Happy birthday
Happy birthday to you

I wish I could sing that song for you today,
I wish I could....

Saat ini aku berharap disampingmu...menyanyikan lagu itu bersama dengan riang, melihatmu meniupkan lilin 26 itu dengan penuh harap...atau mungkin melayangkan sedikit kecupan di pipimu, sayang...
aku ingin, sungguh!!!
aku mungkin tak bisa berikan apapun sebagai hadiah ulang tahun mu, tapi aku hanya bisa berikan sebentuk perasaan tulus bernama "cinta" untukmu.
Selamat ulang tahun. sayang....ada aku disini yang selalu mendukungmu, mendo'akanmu!

Kamis, 26 Juni 2008

Untitled


Aku mengeluh kepada malam tentang bintang,

Karena malam sahabat bintang.

Namun bintang sembunyi dibalik mendung malam ini

Dan aku menanti, tapi malam seakan tak peduli.

Ah..sudahlah..percuma saja.

Bukan bintang yang kunanti sekarang, tapi malam yang kuharapkan cepat berganti terang, agar aku bisa menemui bintangku di esok malam yang cerah karena aku merindukannya.

Saat ini


senja turun perlahan...

....hangat.....

nyaman rasanya saat sinarnya menerpa sebagian kulitku...

tapi,

hatiku saat ini tak senyaman belaian lembut mentari.

hatiku saat ini serupa langit mendung di pagi hari..

gelap,
dan dingin....

what a dizzy day

Jalan berfikirku mulai buntu....bukan...bukan mulai, tapi sedang. Aku bingung, hanya karena tidak ada apa-apa dalam fikiranku.
Aaargh...aku benar-benar sudah muak dengan keadaan yang sedang berlangsung ini...aku bahkan tidak tahu apa yang sedang aku tulis. Tanpa arah, tanpa fikiran. Aku hanya menulis mengikuti tanganku saja. bergerak menulis apapun yang dia mau.
sudahlah...aku bosan...aku sudah tidak tahu harus bagaimana lagi...Waktu membuatku terjebak disini.
Hah..kenapa aku harus salahkan waktu?
Apa salah waktu hingga aku harus menyalahkannya dalam tulisan ini???Sudahlah...lebih baik diam saja!!!
OK!!! Aku diam. Sedari tadi pun aku sudah diam. bibirku kelu tidak bergerak sama sekali, tapi fikiranku yang membual. Fikiranku yang menuntunkun menulis semua bualan ini.

Sudah cukup!!!!

Ah...benar-benar tidak ada apa-apa dalam fikiranku. Duduk sendiri di depan sebuah taman kecil yang sederhana dengan sentuhan angin sepoi-sepoi dan suara gemericik air mancur kecil di bawah pohon mangga membuatku mengantuk....

Tuk Seseorang Diujung

pikiranku jauh...terbawa terbang sayap burung-burung yang bergegas pulang.

ingin rasanya aku ikut menerawang bersama mereka,
bersama pikiranku,
karena...
ada dirimu disana...

..............
..............
ah...tapi ku tak bersayap...





(sayang, bawalah aku terbang dengan sayapmu yang tak kelihatan!!!)

Matahari Pagi

Canada, Alberta, Canmore, sunrise over mountains


hangat mu adalah yang paling kurindu
saat malam menjelang menghabisi pagi, siang dan sore.


Belakangan baru aku sadari, waktu hidupku terlalu cepat. Tak terasa malam berganti, pagi terlewat, siang pun begitu membosankannya hingga selalu ingin segera ku akhiri.
aahh....tapi sungguh aku begitu merindukan mu, matahari pagi.
selalu saja kulalui hari tanpa hangatmu...malam membuaiku terlalu lama dalam pelukannya.

Rabu, 25 Juni 2008

My Only Savior


kau datang pada saat yang tepat,
saat langit mulai layung,
seperti disambut bibir hangat yang merekah dari timur...
kau datang, sayang...


YOU are my only savior.
That's the first reason why i love you.
kamu datang saat aku tak berharap apapun dalam hidup ini.
kamu datang, sayang... membawa sedikit cerah harapan.
kamu datang...
dan aku tak pernah berharap kamu kan pergi...

aku tak pernah tahu dimanakah awalnya rasa ini bermula.
tapi pasti, ada dan nyata...

YOU bring the light back to me.
in my whole life...i only want to share every moment with you.
just you...

YOU


hanya sendiri, menatap langit, melukis raut wajah yang tak ku kenali tapi terusik kerlipan bintang-bintang, dan bayang mu pun tetap jadi siluet kelabu dalam dunia imajinerku.
14 Desember 2006

kau tahu kenapa Tuhan mempertemukan kita dirumitnya dunia maya??
jujur, aku tidak tahu... tapi saat itu aku yakin ada celah disana untuk kita.

embun pagi


malam lelah, hendak pulang menitipkan embun kepada pagi mentari mengintip dari balik gunung menanti waktu yang tepat membawa pulang embun dan katakan "Selamat Pagi!"
22 November 2006

kau ingat sayang, itu sms pertama di pagi pertama kita bersama.
ah..iya..tentu saja kau lupa, aku tahu...
dan aku tak pernah marah.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...