Qheyla Zavyerra Valendro a.k.a. Qhey-Qhey, Nama itu awalnya selalu membuat saya dan teman-teman mengeluh tiap kali ibu receptionist mengantarkannya ke kelas.
Dengan sepatu "kaca"-nya yang kelap-kelip, dress dan cardigan lucu-nya yang warna-warni, dia masuk kelas sambil malu-malu takut.
Dan kami, Miss-Miss yang selalu siaga di kelas selalu mengadakan ritual bertatap-tatapan sambil memasang muka "OH, My God!" ketika Qhey-Qhey datang. It means, she will take a lot of our time and energy.
Lalu setelah itu, dia melihat sekeliling kelas. Merasa telah menemukannya, dia akan berlari memeluk Miss-nya yang paling dia kagumi dan idolakan, "Miss Vemiiiiiii......."
Kemudian dia mulai bercerita, tentang princess-princess kesukaan dia, puteri Eliya yang memakai baju putri berwarna kuning, DVD Rapunzel yang katanya dia punya banyak dirumah, Ariel si puteri duyung, bahkan sampai pangeran kodok dan nenek lampir juga setan-setan yang ada di Indonesia.
"
Miss Vemi..eemm..Miss Vemi jangan nakal ya, kalo nakal ntar dimakan loh sama kodok, ntar Miss Vemi berubah jadi nenek-nenek sereeem banget loh..."
Dan saat dia mulai kumat malasnya, saya terpaksa harus menurunkan kacamata ke hidung dan berpua-pura jadi nenek-nenek yang tidak bisa menulis dan membaca, lalu meminta Qhey-Qhey untuk mengajari nenek tua renta itu.
Tapi si Rapunzel kecil itu belakangan menghilang, dan Miss Vemi benar-benar merindukannya.