Minggu, 14 Juni 2009

Please...just don't say that words!

Computer keyboard

Aku mengetik beberapa kata, lalu kuhapus karena merasa tidak pas. Lalu aku ketik, dan kuhapus lagi.
Lalu jeda.
Mataku lurus memerhatikan tombol-tombol huruf alfabet pada keyboard. Lalu ke monitor. Lalu ke keyboard lagi. Lama ku perhatikan tombol-tombol itu. Huruf yang dicetak emboss putih diatas lapisan cat hitam itu sudah mulai samar. Hingga sering kali aku salah mengetik sebuah kata. Dan aku berfikir kemudian. What is really on my mind??

Handphone, ku biarkan tergeletak disamping kiri, sejak dua jam lalu tidak henti-hentinya sms masuk dari orang yang sama. Isinya......rumit.
Terlalu rumit, and honestly, I don't want to get involve into it.
Kuperkenalkan saja dia si pengirim sms itu.
Namanya KAKA. Dia typical orang yang humble, ramah, dan apa adanya. Kulitnya putih, ganteng. Perawakannya tidak begitu tinggi, tapi ideal, and when he is singing, his voice hypnotizing. The last and important, he is already engaged with a beautiful girl. Namun ada satu hal yang paling menggagu dari dia: dia meminta maaf terlalu banyak.

Aku sedang berantakan, katanya suatu malam padaku. Lalu ku tanyakan kenapa tapi dia bilang itu terlalu rumit untuk dijelaskan. Aku pun mengerti.
Lalu lama waktu membuat aku tahu kenapa. Dan aku pun tetap mengerti. Hanya, yang aku tidak mengerti, why should he ask me those five freaking words?:
"would you be my girl?"

3 komentar:

Anonim mengatakan...

but that's the truth cutey!!
how can I refuse this feeling,tell me??

Ve mengatakan...

I just don't wanna be a person I hate.

Anonim mengatakan...

do you know me?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...