Sepertinya ku tidak pernah bisa memulai menuliskan satu kata pun yang ada dalam fikiranku. Semua kata mungkin terlanjur terperangkap dalam sebuah jebakan yang dinamakan “kemalasan”. Ah…mungkin begini bisa jadi awal.
………………………………………………………………………………………………………………………………
Dia tak akan mungkin mau menunggu. Dia ada, pelan tapi pasti dan tak pernah terhenti. Dia malah akan semakin cepat berlari saat kita lengah, saat kita mulai terlena. Dia tak pernah lelah apalagi mengeluh. Dia adalah waktu. Dia seperti detakan jantungmu yang memberi kehidupan dan akan berhenti saat Sang Pencipta Keindahan menghendaki. Dia pun tak kenal kompromi. Dia lah sang pemegang kunci. Kunci dari dua buah pintu bernama kenangan dan harapan. Pintu-pintu itu seperti "pintu kemana saja". Dia bisa membawa kita pergi jauh kemana pun menuju angan-angan dalam ruangan harapan, dia juga bisa mengembalikan kita ke setiap penyesalan dalam ruang kenangan masa lalu. Tapi sayang... dia tak punya kewenangan memberi free pass untuk membukakan “pintu kemana saja” itu. Karena waktu tak mungkin bisa dikelabui. Waktu punya caranya sendiri.
....dan waktu pun berputar pasti. Tak hanya meninggalkan kenangan yang tak ingin terlupakan tapi juga penyesalan yang sialnya begitu sulit untuk dilupakan.Waktu pun berputar pasti. Membukakan celah harapan bagi siapapun yang bangkit mengejar masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar