dan menangislah... menangislah...
menangislah bersamaku, gerimis yang menenangkan!
gerimis yang membawa tetes-tetes berkah di akhir kisah,
gerimis yang selalu kau suka.
maka, menangislah!
Lalu ku biarkan air wudlu membasuh sisa air mata yang hampir kering. Ku jalani sholat tiga raka'at sore itu, bersama gerimis, yang selalu mengerti isi hati.
dan... mencoba khusuk.
Tahiyat akhir pun terlalui, dan berakhir dengan salam. Dzikir ku lafalkan, sembari merasakan kehadiranMu di setiap pembuluh darahku.
Maka, banyak do'a ku pinta sore itu.
"Sadarilah sifat-sifatmu, niscaya Allah membantumu dengan sifat-sifatNya. Akuilah kehinaanmu, niscaya Allah membantumu dengan kemuliaanNya. Akuilah ketidakberdayaanmu, niscaya Allah membantumu dengan kekuasaanNya. Akuilah kelemahanmu, niscaya Allah membantumu dengan kekuatanNya."
Selesai membaca syahadat dan hamdallah, ku ambil Al-Qur'an yang lama sudah tidak tersentuh lembaran-lembarannya. Lalu ku buka lembaran halaman surat ke 36, dan ku baca setiap ayatnya. Hingga ayat ke 21, ku akhiri ritual sholatku sore itu dengan shodakallah hul'adziim.
(kau tahu, do'a perempuan itu lebih ampuh, karena perempuan adalah makhluk yang penyayang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar