Minggu, 05 Oktober 2008

Waiting in Vain


Saat rindu mengontaminasi hati,
kenapa waktu berjalan begitu lambat?

Aku kini, lalui semua sisa waktu ini, masih sendiri.
Sama saja buatku.
Aku menanti.
Waktu berlalu.
Dan, aku masih menanti. Walau waktu pun berlalu.

Berlalulah waktu... Berlalulah...
Agar tak sia-sia penantianku.
Berlalulah dengan cepat...
Agar rindu ini tak semakin akut menjalari hatiku.
Berlalulah waktu...
Berlalulah...
Agar aku bisa segera temui waktu saat ku bertemu kekasihku.


Aku berharap waktu tidak berhenti berlalu, karena jika begitu, I would wait in vain then.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...